Senin, 09 Juli 2007

08 April 2006

Tanggal 08 April 2006, dimana tanggal yang begitu bersejarah dalam perjalanan hidupku, tepat pada tanggal yang sama 6 tahun yang lalu "mantan pacarku" menyatakan "aku suka padamu".

Kami sempat bingung dan sedih saat Kepala Desa menyatakan bahwa wali yang menikahkan harus Ayah Kandung, Paman dari sebelah Ayah, atau Abang Kandung, tidak bisa diwakilkan, karena pertamanya kami menyarankan yang menikahkan cukup hakim wali saja. Walaupun untuk memutuskan hakim wali sebagai orang yang menikahkan saja sebenarnya sudah membuat aku sedih dan berkecil hati.

Mama yang hanya sebagai "Single Parent" membesarkan aku dan adikku, yang untuk membiayai kehidupan saja harus meminta belas kasihan saudara, mengumpul sedikit demi sedikit untuk makan tiap harinya, dan harus bersabar menerima hinaan-hinaan, masih teringat olehku setiap malam mama menangis memikirkan uang sekolah yang harus dibayarkan, tak terbayangkan olehnya dapat membuat pesta perkawinan untuk anak perempuannya.

Akhirnya Abangku sebagai wali yang menikahkanku yang baru kukenal beberapa bulan sebelumnya, kematian papa yang membuat kami bertemu. Pertama kami hanya bertegur sapa melalui telpon, dan bertemu setelah Tsunami melanda Aceh. Tsunami membuat kami harus mengungsi sementara ke Medan, pertemuan dengan keluarga sebelah ayah yang tidak pernah aku kenal sebelumya, mengunjungi makam papa yang telah terkubur selama kurang lebih 2 Tahun, mengunjungin Atok (Nenek) yang sampai akhir hayatnya tidak mengakui keberadaan kami (semoga amal dan ibadahnya ditermima oleh Allah SWT).

Dan Pada tanggal 08/04/2006 bertepatan pada 10 Rabiul Awal, pesta itu terlaksana, yang sampai sekarang aku tak pernah berhenti bersyukur kepada Allah, karena semua urusan dipermudahkan, ada saja rejeki yang tidak bisa diperkirakan, yang semula kami pikirkan hanya nikah saja dan hanya undang saudara-saudara terdekat (karena keterbatasan oleh segi ekonomi), tetapi syukur alhamdulillah atas rahmat dan karunia Allah sehingga acara nikah dapat kami buat dengan sekalian "keunduri" dan dapat dihadiri kurang lebih 1000 undangan.

Pernikahan adalah hari yang membahagiakan bagi setiap insan yang saling jatuh cinta, yang dipersatukan dengan menyebut nama Allah, yang setiap perbuatannya adalah ibadah.
Setiap sholatku ku berdoa selalu agar kita selalu disatukan di dunia dan di akhirat, walupun riak-riak kecil selalu datang menerjang semoga kita dapat melewatinya hingga hanya maut yang memisahkan kita, semoga keluarga kita menjadi keluarga yang shakinah, mawadah, warahmah. Amin.